Jurgen Klinsmann
Jürgen Klinsmann (lahir di Göppingen, Jerman, 30 Juli 1964; umur 49 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Jerman dan pernah menjadi pelatih tim nasional sepak bola Jerman yang berhasil menempati peringkat 3 pada Piala Dunia 2006 dan juga pernah melatih klub Bayern München. Semasa menjadi pemain Klinsmann pernah meraih Trofi Piala Dunia pada tahun 1990 di Italia dan Menjuarai Piala Eropa 1996 yang diselenggarakan di Inggris.
Pada tingkat klub, Pria yang di juluki "The Golden Bomber" karena kehandalannya mencetak gol dan rambut pirang keemasannya ini pernah tergabung dengan klub Stuttgarter Kickers, VfB Stuttgart, Internazionale Milano, AS Monaco, Tottenham Hotspur, Bayern München, Sampdoria, Orange County Blue Stars. Namun walau telah memenangkan banyak piala ia hanya pernah sekali mengangkat trofi liga yakni ketika di Bayern München tahun 1997. Pemain yang senantiasa mengenakan kostum bernomor 18 ini juga di kenal dengan keahliannya melakukan trik menjatuhkan diri untuk mendapat keuntungan dari wasit.
Jürgen Klinsmann dilahirkan pada 30 Juli 1964 di Göppingen, kota kecil di Selatan Jerman yang masuk ke dalam kota Stuttgart yang masuk ke Provinsi Baden-Württemberg yang ketika masih terpisah merupakan bagian dari Jerman Barat. Ia berasal dari keluarga yang memiliki bisnis roti di distrik Botnang masuk dalam kota Stuttgart, sehingga seringkali mendapat julukan "Anak Tukang Roti dari Botnang". Klinsmann kecil juga turut membantu pekerjaan keluarganya untuk menjadi penjaja roti keliling dan magang sebagai pelayan yang dijalani selain berlatih sepak bola.
Karier Jurgen Klinsmann :
Stuttgarter Kickers
Setelah dua tahun lebih bermain dalam tim junior Stuttgarter Kickers klub profesional yang bermain pada divisi dua liga Jerman, pada usia 17 tahun Klinsmann menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub tersebut. Tiga musim kompetisi di klub itu ia bermain sebanyak 61 kali dengan hasil sukses mencetak 22 gol, dimusim pertamanya ia bermain 6 kali menyumbangkan 1 gol.
VfB Stuttgart
Klinsmann (tengah) saat bermain untuk VfB Stuttgart melawan SG Dynamo Dresden pada semi final Piala UEFA musim 1988-1989.
Penampilannya yang gemilang di Stuttgarter Kickers membuat VfB Stuttgart -klub sepak bola dari kota yang sama namun selalu berada di kasta tertinggi Liga Sepak bola Jerman- kepincut merekrutnya. Jadilah dia direkrut dan bakatnya sebagai striker terlihat disini. Musim pertama diawalinya dengan 34 pertandingan dengan 32 pertandingan diantaranya dimainkan di liga berhasil membobol gawang lawan sebanyak 14 kali. Pada musim 1987-1988 Klinsi berhasil meraih gelar top skor dengan 19 gol selain mulai menapaki prestasi bersama tim nasional ia memperoleh penghargaan sebagai Pemain Terbaik Jerman Barat 1988, dan pada musim berikutnya 1988-1989 berhasil membawa Stuttgart ke final Piala UEFA melawan Napoli yang diperkuat oleh Diego Maradona yang kala itu sangat fenomenal, meskipun Klinsmann gagal memperoleh gelar piala UEFA namun pada final partai kedua dirinya mampu mencetak gol.
Sepanjang kariernya di VfB Stuttgart, si Pirang ini sukses membukukan 156 pertandingan di liga dengan 79 gol dan 14 pertandingan di tingkat Eropa yang berhasil memasukkan 5 gol.
Inter Milan
Klinsmann ketika membela Inter Milan.
Hadirnya rekan se-tim nasional di Inter Milan Rudi Völler, Lothar Matthäus dan Andreas Brehme membuatnya menandatangani kontrak dengan klub yang menjadi juara Seri A saat itu untuk menjadikan kuartet Jerman ini menyaingi trio Belanda yang hadir di rival satu kota mereka AC Milan.
Kehadirannya di Inter membawa darah baru di sektor penyerangan, pada tahun pertamanya bermain 37 pertandingan dan sukses mencetak 15 gol, namun gagal mempertahankan scudetto hanya berada di posisi ke-3 walau begitu Klinsmann masih bisa memperoleh gelar pemanis yaitu Supercoppa Italiana, musim berikutnya Klinsmann sukses membawa Inter meraih gelar Piala UEFA pada tahun 1991. Sepanjang di Inter ia berhasil memainkan 95 partai di Liga Seri A dengan 34 gol dan 15 pertandingan di kompetisi Eropa yang menghasilkan 3 gol. Selain itu keahliannya menjatuhkan diri untuk mendapatkan hadiah tendangan bebas maupun pinalti di zona pertahanan lawan mendapat julukan La Pantegana Bionda
AS Monaco
Klinsmann ketika membela AS Monaco melawan Olympique de Marseille.
Berharap dapat meraih gelar yang semakin sulit didapat mengingat semakin berjayanya rival sekota AC Milan Klinsmann memutuskan berlabuh di klub Perancis AS Monaco, di klub ini ia makin menunjukkan sebagai salah satu striker paling ganas di Eropa musim pertamanya di Liga Perancis ia berhasil menghasilkan 19 gol dari 35 pertandingan yang menjadikannya peringkat-3 daftar top skor, atas ketajamannya AS Monaco menjadi penantang serius Olympique de Marseille dan Paris Saint-Germain FC dalam perebutan gelar, karena kasus suap besar-besaran di Liga Perancis yang terjadi pada musim kompetisi tersebut mengakibatkan pencopotan gelar bagi Marseille, namun PSG sebagai peringkat ke-2 dan Monaco sebagai peringkat ke-3 menolak naik ke posisi yang ditinggalkan Marseille.
Pada musim keduanya di Monaco, ia gagal membawa Monaco menapaki papan atas klasemen yang hanya berada di posisi ke 9. Total selama di Perancis Klinsmann bermain 65 kali di Ligue 1 dengan 29 gol.
Tottenham Hotspurs
Carut marutnya liga Perancis membuat Klinsmann menjajal liga Inggris usai Piala Dunia FIFA 1994, ia berlabuh di klub Tottenham Hotspurs dengan kontrak ₤ 2 juta. Di klub ini dia tidak bisa menggunakan seragam bernomor punggung 18 yang sudah dimiliki oleh Darren Anderton, ia mengenakan seragam bernomor 33.
Kedatangannya di Inggris mendapat tentangan setelah ulah menjatuhkan dirinya pada Piala Dunia FIFA 1990 di semi final yang membuat Jerman berhasil menyingkirkan Inggris guna melaju ke final. Bahkan kebencian itu membuat surat kabar Inggris Guardian memuat tajuk "Why I Hate Jürgen Klinsmann", pada debutnya Klinsmann berhasil mencetak gol laga tandang ke gawang Sheffield Wednesday guna membawa kemenangan bagi Spurs 3 - 4, Klinsi merayakannya dengan aksi menjatuhkan diri layaknya diganjal pemain lawan yang menjadikannya tambah terkenal.[2]
Tahun pertamanya di Spurs menghasilkan 21 gol dari 41 partai yang membuat publik Inggris mencintainya, bahkan Guardian dalam terbitan berikutnya mengulas Klinsmann memuat tajuk "Why I Love Jürgen Klinsmann", prestasi cemerlangnya di liga Inggris pada musim tersebut membuatnya dianugerahi Pemain Terbaik versi FWA. Selain itu pada tahun ini meraih peringkat 3 dalam Daftar Pemain Terbaik Dunia.
Bayern München
Penghargaan sebagai pemain terbaik di Inggris tidak membuat Klinsmann kerasan di Inggris, ia kembali ke Jerman guna meraih impiannya mengangkat trofi juara liga, kali ini bermain untuk klub Bundesliga Bayern München. Musim pertamanya di Bayern, ia membawa Bayern menjadi runner-up dan pada papan top skor meraih runner-up bersama dengan 16 gol. Di Eropa melalui 15 golnya bisa membawa Bayern menjuarai Piala UEFA yang menjadi gelar keduanya.
Akhirnya impian meraih juara liga tercapai pada tahun ke dua di Munchen dan akan menjadi satu-satunya gelar juara liga yang pernah dimilikinya. Pada musim kompetisi 1996-1997, Klinsmann berhasil meraih 15 gol dari 33 penampilan di Bundesliga.
Sampdoria
Gelar juara yang berhasil diraih di Bayern tidak membuatnya bisa bertahan di Jerman, musim kompetisi 1997-98 Klinsmann kembali ke Seri A Italia kali ini bergabung dengan klub papan tengah Sampdoria, di Sampdoria hanya bermain 8 kali di liga dengan 2 gol, yang kemudian dipinjamkan ke klub lamanya Tottenham Hotspur.
Tottenham Hotspurs
Tahun keduanya di Spurs yang kali ini sebagai pemain pinjaman sangat bermanfaat bagi pasukan White Hart Lane, keberhasilannya membawa Spurs selamat dari degradasi musim 1997/98 terutama setelah mengalahkan Wimbledon FC 6-2 dengan empat gol diantaranya merupakan hasil dari Klinsmann.
Setelah Klinsmann membela Spurs, walaupun masih terikat kontrak dengan klub yang meminjamkannya Sampdoria hingga awal 1999 dia menyatakan pengunduran dirinya setelah ajang Piala Dunia FIFA 1998.
Orange County Blue Stars
Pasca pengunduran dirinya tahun 1998, Klinsmann tinggal di Amerika Serikat, pada tahun 2003 ia kembali kedunia sepak bola sebagai pemain dengan menggunakan nama samaran Jay Göppingen (yang diinisiasikan dari nama kota kelahirannya). Kali ini membela klub di Strata Kedua Liga Sepak bola Amerika Orange County Blue Stars yang berhasil bermain sebanyak 8 kali dengan hasil 5 gol yang membantu klub ini di babak play-off. Setelah itu, Klinsmann benar-benar pensiun sebagai pemain.
DAFTAR PRESTASI :
Klub :
Piala EUFA: Juara (Inter Milan, 1991); (Bayern Munchen, 1996)
Liga Jerman: Juara (Bayern Munchen, 1997)
Piala Super Italia: Juara (Inter Milan, 1989)
Tim Nasional
1996 Piala Eropa (Juara)
1992 Piala Eropa (Peringkat-2)
1990 Piala Dunia (Juara)
1988 Olimpiade Seoul / Korea Selatan (peringkat ke-3 / Medali Perunggu)
Penghargaan :
Pemain Terbaik Jerman Barat: 1988
Pemain Terbaik Jerman: 1994
Pemain Terbaik versi FWA Inggris: 1995 (Tottenham Hotspur)
Peringkat 3 Pemain Terbaik Dunia FIFA: 1995 (58 poin)
Peringkat 5 Pemain Terbaik Dunia FIFA: 1996 (54 poin)
Nominasi Pemain Terbaik Dunia FIFA: 1994
Topskor Bundesliga: 1988
Kapten Tim Nasional Jerman: 1995 - 1998
The Federal Cross of Merit (German: Bundesverdienstkreuz): 2006
Manajer Tahun ini (Trainer des Jahres): 2006
Sumber : Wikipedia
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 comments:
Post a Comment